Deklarasi Pembentukan Institut Jenderal Besar Soeharto Digelar, Ratusan Peserta Hadir

TimsusNews.com, Jakarta — Sejumlah tokoh masyarakat, pimpinan ormas, dan komunitas menggelar deklarasi pembentukan Institut Jenderal Besar Soeharto, sebuah lembaga kajian yang akan fokus mempelajari gagasan dan pemikiran Presiden RI ke-2, Soeharto. Deklarasi tersebut dipimpin oleh Gartono dan dihadiri ratusan orang dari berbagai latar belakang.

Dalam deklarasi itu ditegaskan bahwa Presiden Soeharto merupakan tokoh penting yang terlibat langsung dalam revolusi fisik, serta berperan besar dalam percepatan pembangunan ekonomi, teknologi, industri, dan politik internasional. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia sempat mendapat predikat sebagai salah satu Macan Asia Baru (New Asian Tiger) pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an, sejajar dengan Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan Singapura.

Namun, para deklarator menilai bahwa pasca berakhirnya kepemimpinan Presiden Soeharto dan diberlakukannya UUD 2002, predikat tersebut memudar seiring masuknya ideologi liberalisme dan komunisme yang dikemas melalui kekuatan global. Mereka menekankan bahwa Pancasila seharusnya menjadi landasan utama kebijakan negara, bukan sekadar jargon.

Institut Jenderal Besar Soeharto dibentuk sebagai wadah akademis yang independen untuk mengkaji secara objektif dan ilmiah berbagai gagasan serta strategi pembangunan yang pernah digagas Soeharto. Tujuannya agar generasi masa kini dan mendatang dapat mengambil nilai positif dari warisan pemikirannya, terutama dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.

“Nama Presiden Soeharto bukanlah hak eksklusif milik keluarga atau kelompok tertentu, tetapi warisan bangsa yang patut dipelajari untuk kepentingan bersama,” demikian salah satu poin yang ditegaskan dalam deklarasi.

Deklarasi ini turut diikuti berbagai tokoh, di antaranya R. Ampi Nurkamal Tanudjiwa, Toni M. Aprami, M. Yazid Salman, Mariadi, A. Badawi Saluy, Kun Nurachadijat, Lukman Manaluang, dan lain-lain.

Dengan berdirinya Institut Jenderal Besar Soeharto, para deklarator berharap dapat membuka ruang kajian terbuka dan independen untuk memahami dinamika sejarah nasional, khususnya peran Soeharto dalam menyelamatkan Pancasila dari ancaman komunisme serta mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

 

Reporter Titiek Murniaty

Related posts
Tutup
Tutup