Timsusnews.com. Pematang Siantar. – Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Pematangsiantar mencatat sebanyak 53 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Pematangsiantar telah terbentuk. Dari 53 Koperasi Merah Putih itu, 1 di antaranya sudah beroperasi.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Pematangsiantar, Herbert Aruan, mengatakan 53 koperasi ini berdiri di seluruh kelurahan se-Kota Pematangsiantar sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Namun, sejauh ini, kata Herbert, hanya satu, yakni Koperasi Merah Putih Siopat Suhu di Kecamatan Siantar Timur, yang sudah beroperasi secara normal.
“Yang masih aktif sampai sekarang cuma satu. Koperasi Merah Putih Siopat Suhu. Koperasi yang lain juga aktif, tetapi usahanya belum kelihatan,” kata Herbert saat ditemui di kantornya di Jalan Cempaka, Kota Pematangsiantar, Kamis (18/9/2025). Ia menambahkan, 53 Koperasi Merah Putih telah memiliki struktur keanggotaan, Akta Notaris, Badan Hukum, Nomor Induk Koperasi (NIK), Nomor Induk Berusaha (NIB), Nomor Rekening Bank Himbara, serta NPWP.
Mayoritas koperasi masih berkantor di kelurahan, sebagian menyewa kantor dari biaya sendiri. Masih kata Herbert, pihaknya juga membuka jaringan kemitraan antara pengurus koperasi dengan Bulog, Pertamina, dan Pupuk Indonesia.
Mitra dengan koperasi lain juga dibangun, di antaranya Koperasi Kebun Teh Bah Butong Sidamanik dan Koperasi Perumda Tirta Uli.
“Saat ini pengurus koperasi mempersiapkan proposal bisnis masing-masing. Kalau yang melapor koperasinya tutup sejauh ini tidak ada,” ucapnya. Selain modal usaha, menurut Herbert, kendala yang dihadapi pengurus koperasi kelurahan saat ini ialah semangat kewirausahaan. “Jadi memang, di awal itu ada mindset yang kurang pas, seperti pemerintah yang memberi modal usaha. Padahal, koperasi ini kan dibentuk dan punya iuran dari anggota,” ucapnya. Ditemui terpisah, Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Siopat Suhu, Naron Sihombing, menampik bahwasanya koperasi yang dipimpinnya satu-satunya yang beroperasi.
Ia mengatakan Koperasi Merah Putih Siopat Suhu bergerak di bidang usaha yang bermitra dengan Bulog dan mitra usaha lainnya. Di samping itu, saat ini ada 77 anggota koperasi yang aktif memberikan iuran wajib sebesar Rp 30.000 per bulan dan iuran pokok sebesar Rp 100.000. Naron mengatakan, setengah dari jumlah anggota merupakan pengusaha warung kelontong. Peran koperasi hadir untuk menyalurkan sembako seperti beras, gula, dan minyak goreng ke warung-warung kelontong tersebut.
“Pemilik warung mengorder barang seperti minyak makan ke koperasi. Ada 20 warung yang kami data bekerja sama dengan koperasi. Makanya, perputaran uang kami sampai Rp 116 juta,” kata Naron. Kantor koperasi ini menyewa tempat di Jalan Dataran Tinggi, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur. Naron mengakui dana koperasi dari simpanan wajib dan simpanan pokok tak cukup untuk menjalankan operasional usaha. Untuk itu, pengurus koperasi dipacu menjalin relasi untuk bermitra usaha.
“Saat ini, kami menjajaki kerja sama sebagai PPOB (Payment Point Online Bank) dengan Kantor Pos. Jadi, sistem pembayaran secara online ini dapat diberikan akses di Koperasi Merah Putih Siopat Suhu nantinya,” katanya. “Koperasi kami ini tidak punya investor. Hanya relasi dan strategi bermitra yang kami mainkan,” tutur Naron.
Rusdianingsih